ISI SURVEI SINGKAT DI BAYAR!! http://www.indosurvei.com/exostan

Jumat, 15 Juni 2012

OVARIUM


BAB I
PENDAHULUAN
Ovarium merupakan organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam ronggaperitoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur. Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Ovarium terdiri dari 3 bagian besar : korteks, medulla sentral, dan rete ovarium (hilum). Hilum merupakan suatu tempat perlekatan ovarium ke mesovarium. Mengandung banyak persarafan, pembuluh darah, dan sel-sel hillus. Dan merupakan suatu tempat yang mempunyai potensial tejadinya steroidogenesis yang aktif atau untuk membentuk tumor. Bagian terluar korteks disebut tunika albuginea, yang permukaan terluarnya terdiri dari selapis sel epitelium berbentuk kuboid.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Anatomi dan Fisiologi Ovarium
Ovarium adalah salah satu organ sistem reproduksi wanita, sistem reproduksi terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Kedua ovarium terletak dikedua sisi uterus dalam rongga pelvis dengan panjang sekitar 1,5 – 2 inchi dan lebar < 1 inchi, ovarium akan mengecil setelah menopause. Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.

Pinggir atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan. Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal dari gubernakulum.
Secara makroskopis, ovarium menyerupai buah pir, dengan ukuran yang bervariasi, tergantung usia.
Pada usia reproduksi, ukuran ovarium :
Panjang           : 2,5-5 cm
Lebar               : 1,5-3 cm
Tebal               : 0,5-1,5 cm
Normalnya, ovarium terletak di bagian atas rongga pelvis, bersandar sedikit inferior dari dinding lateral pelvis pada daerah percabangan pembuluh darah iliaka eksternal dan internal, yakni fossa ovarika Waldeyer. Posisi ini sangatlah bervariasi dan biasanya berbeda antara ovarium kiri dengan kanan.
Masing-masing ovarium mengandung sejumlah folikel primordial yang berkembang pada saat awal kehidupan fetus dan menunggu saat pematangan menjadi ovum. Selain memproduksi ovum, ovarium juga menghasilkan hormon seksual.
Ovarium berbentuk oval dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
Ovarium mamalia berbentuk pipih bila dalam keadaan istirahat, sedang dalam masa reproduksi berbentuk bulat panjang dan pada permukaan tampak seperti bisul-bisul,  itulah folikel yang masak. Fase folikel ialah masa pertumbuhan folikel sejak dari primer, sekunder, tertier, sampai folikel De Graf. Sel telur yang masih muda dikelilingi oleh 1 lapis sel folikel yang disebut folikel primer. Lapisan sel itu bertambah banyak maka disebut folikel sekunder. Akhirnya folikel tertier yang sudah mempunyai rongga antara sel-sel folikel. Folikel De Graf sudah berbentuk ketika anak umur 7 tahun, tetapi baru matang dan melakukan ovulasi setelah akil balig pada umur 12-13 tahun. Pertumbuhan folikel dirangsan olehFSH danLH dari hipofosa.
Tiap ovarium dikelilingi oleh kapsula fibrosa, yang disebut tunika albuginea. Tunika albuginea ini merupakan permukaan terluar korteks. Di atas tunika albuginea terdapat epitel kuboid selapis, epitel germinativum Waldeyer.
Medula merupakan bagian tengah yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang merupakan kelanjutan dari mesovarium. Pada medula banyak terdapat pembuluh darah dan sedikit jaringan otot halus yang merupakan kelanjutan dari ligamentum infundibulopelvikum.
Perlekatan:
Ovarium terletak di sebelah dinding samping pelvis dan ditahan pada posisi ini oleh dua struktur: ligamentum latum yang melekat ke ovarium di sebelah posterior oleh mesovarium, dan ligamentum ovarika yang menahan ovarium ke kornu uterus.
Ovarium dilekatkan pada ligamentum latum oleh mesovarium. Ligamentum ovarii proprium berjalan dari uterus lateral posterior hingga ke bagian bawah ovarium. Panjangnya beberapa cm dengan diameter 3-4 mm. Ligamentum ini diselimuti oleh peritoneum dan terdiri dari jaringan ikat dan otot yang berasal dari bagian uterus.
Ligamentum infundibulopelvikum berjalan dari bagian ovarium yang menghadap tuba hingga ke dinding pelvis, tempat pembuluh darah dan persarafan ovarium berjalan di dalamnya.
Ovarium memiliki fungsi yaitu :
1.      Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan, ovum akan melalui tuba fallopi tempat fertilisasi dengan adanya sperma kemudian memasuki uterus, jika terjadi proses pembuahan (fertilisasi) ovum akan melekat (implantasi) dalam uterus dan berkembang menjadi janin (fetus), ovum yang tidak mengalami proses fertilisasi akan dikeluarkan dan terjadinya menstruasi dalam waktu 14 hari setelah ovulasi.
2.      Memproduksi hormon estrogen dan progesteron, kedua hormon ini berperan terhadap pertumbuhan jaringan payudara, gambaran spesifik wanita dan mengatur siklus menstruasi.    
3.      Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.
Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.

Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.


B.     STRUKTUR OVARIUM
Struktur ovarium terdiri atas :
1.      korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel primordial
2.      medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan badian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang matang terisi dengan likuor folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi.
Folikel de graff yang matang terdiri atas :
1.      Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula.
2.      Stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum pada perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor follikuli.
3.      Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel yang lebih kecil daripada sel granulosa.
4.      Teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.
Pada ovulasi, folikel yang yang matang dan yang mendekati permukaan ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang melekat pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.
Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli. Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya.
Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan menjadi atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi korpus luteum tetap ada dan menjadi lebih besar sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada kehamilan 4 bulan.
Ovarium bertanggung jawab secara fisiologi terhadap pengeluaran gamet secara periodic (sel telur, oosit) dan produksi hormon steroid estradiol dan progesterone. Kedua aktifitas ini terintegrasi pada suatu proses pengulangan yang berlangsung terus menerus dari maturasi folikel, ovulasi dan pembentukan korpus luteum dan regresinya. Sehingga ovarium tidak bias dipandang sebagi suatu organ endokrin yang statis dimana ukuran dan fungsinya bisa saja membesar dan mengecil, tergantung dari pengaruh hormonal tropik.




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Ovarium adalah salah satu organ sistem reproduksi wanita, sistem reproduksi terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Kedua ovarium terletak dikedua sisi uterus dalam rongga pelvis dengan panjang sekitar 1,5 – 2 inchi dan lebar < 1 inchi, ovarium akan mengecil setelah menopause. Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.
Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.
Struktur ovarium terdiri atas :
1.      korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel primordial
2.      medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.


Tidak ada komentar: