ISI SURVEI SINGKAT DI BAYAR!! http://www.indosurvei.com/exostan

Senin, 30 Juni 2014

ANC PLK II

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (sarwono p, 2003).
Menurut Sarwono, kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan system pencernaan, respirasi, sirkulasi darah, metabolism, traktus urinarus serta perubahan psikologis. Oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Dengan pengawasan antenatal secara dini dapat diketahui kelainan yang menyertai kehamilan sehingga dapat dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.
Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal “8 TSN” yaitu timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi letak janin dan DJJ, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilannya, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara, tata laksana kasus, screening status imunisasi dan nilai status gizi.
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I (0-12 minggu), trimester II (12-28 minggu) dan trimester III (28-40 minggu). Komplikasi yang mungkin terjadi pada trimester I adalah mual, muntah yang berlebihan (hiperemesis gravidarum), perdarahan (abortus), nyeri perut yang berlebihan (kehamilan ektopik terganggu). Pada trimester II adalah pusing yang berlebihan, pandangan mata kabur, oedema pada wajah dan tangan. Pada trimester III adalah nyeri perut yang berlebihan disertai perdarahan (solusio plasenta), obstipasi, varises, nyeri pinggang, oedema dan nyeri perut akibat kontraksi.
1.2  Tujuan
1.2.1  Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada asuhan kebidanan dengan kehamilan normal sesuai dengan manajemen asuhan 7 langkah varney.
1.2.2  Tujuan Khusus
a.       Melakukan pengkajian data pada  Ny.  “H” dengan kehamilan Trimester I
b.      Menginterpretasikan data dasar pada  Ny. “H” dengan kehamilan Trimester I
c.       Mengidentifikasi masalah potensial pada Ny.  “H” dengan kehamilan  Trimester I
d.      Menetapkan kebutuhan tindakan segera pada  Ny. “H” dengan kehamilan Trimester I
e.       Menyusun rencana asuhan pada  Ny.  “ H” dengan kehamilan Trimester I
f.       Melaksanakan rencana asuhan pada  Ny.  “H” dengan kehamilan Trimester I
g.      Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada Ny. “H” dengan kehamilan Trimester I






1.3  Manfaat
1.3.1  Mahasiswa
a.       Mendapat gambaran dan pengalaman secara nyata tentang penerapan proses asuhan kebidanan komprehensif terhadap klien dengan kehamilan normal  di puskesmas meninting
b.      Melatih keterampilan asuhan kehamilan normal
c.       Dapat mengoptimalkan evaluasi serta kemampuan mahasiswa dan mengaplikasikan teori dan keterampilan yang dimilki sesuai dengan standar kompetensi
d.      Mengenal tingkat kemampuan-kemampuan diri sesuai dengan tujuan dan kompetensi pendidikan kebidanan yang ditetapkan
e.      Memenuhi salah satu pencapaian target semester III program Diploma III akademi kebidanan Stikes Yarsi Mataram.

1.3.2  Pembimbing
a.       Dapat memberikan bimbingan pada mahasiswa tentang perkembangan pengetahuan baik yang menyangkut di pendidikan atapun di lahan prektek.
b.      Dapat menerapkan teori yang diajarkan kepada mahasiswa di pendidikan ke lahan praktek.
c.       Mengetahui dan menilai kemampuan dan keahlian yang dimiliki mahasiswa.

1.3.3  Puskesmas
a.       Memberikan fasilitas kesehatan pada masyarakat sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu.
b.      Meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu kesehatan masyarakat.
c.       Meningkatkan SDM yang sehat.

1.3.4  Masyarakat
a.       Kurangnya angka kematian ibu.
b.      Masyarakat (khususnya ibu) mengetahui tentang keadaan dirinya.
c.       Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat sehingga SDM semakin meningkat



BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. KEHAMILAN
a)    Pengertian
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
·         Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
·         Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
·         Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup). (hanifa Wiknjosastro, 2007)
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). (Abdul Bari Saifuddin, 2002)
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. (www.medicastore.com, 2005).
b)  Etiologi
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu : kaput/kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor, dan getaran ekor spermatozoa dapat bergerak cepat (Hanifa Wiknjosastro, 2002)
c)   Fisiologi
(1)      Konsepsi (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
Tiap bulan seorang wanita melepaskan 1 sampai 2 sel telur dan indung telur yang ditangkap oleh fimbriae kemudian masuk ke dalam saluran telur, jutaan spermatozoa dikeluarkan di forniks vagina dan disekitar porsio pada waktu coitus. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke cavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus yang dapat sampai kebagian ampula tubadimana spermatozoon dapat memasuki ovum yang telh siap untuk dibuahi. Hanya satu spermatozoon yang memiliki kapasitasi atau kemampuan untuk membuahi. Pada sperma ini ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleusnya dan kaputnya lebih mudah menembus oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Kemudian ovum dilingkari oleh zona pellusida. Diluar zona pellusida ini ditemukan sel-sel korona radiata. Sesudah itu zona pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi oleh sperma yang lain. Dengan masuknya inti spermatozoa ke dalam sitoplasma vitellus membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum yang dalam keadaan metaphase. Proses pemecahan dan pematangan mengikuti bentuk anaphase dan telophase sehingga pronucleusnya menjadi haploid. Pronucleus spermatozoa dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid bertemu dalam pasangan pembawa tanda dari pihak pria dan wanita.
Sesudah pembelahan maka ovum menjadi 22 Kromosom otosom serta 1 kromosom X, spermatozoon mempunyai 1 kromosom X atau 1 Kromosom Y. Zigot hasil pembuahan memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X tumbuh menjadi janin wanita sementara yang memiliki 44 kromosom serta 1 kromosom X dan 1 kromosom Y akan tumbuh menjadi janin laki-laki.
(2)      Stadium Morulla (Hanifa Wiknjosastro, 2007).
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi mulailah pembelahan zigot. Dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi ini berada dalam stadium Morulla, yang kemudian disalurkan ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan terus kearah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.
(3)      Stadium Blastulla (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
Dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai tingkat stadium Blastula. Pada stadium ini sel-sel yang lebih kecil akan membentuk dinding blastula, akan menjadi trofoblas pada permulaan minggu kedua, blastokista sebagian tertanam ke dalam stroma endometrium dan menjelang akhir minggu kedua blastokista telah tertanam seluruhnya, dan dimulailah sirkulasi utero-plasenta.
Saat nidasi kadang-kadang terjadi perdarahan desidua yang disebut sebagai tanda hartman. Jika nidasi ini terjadi barulah disebut sebagai kehamilan.
(4)      Stadium Gastrulla (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
Gastrulasi yaitu proses yang membentuk ketiga lapisan germinal pada embrio (ektoderm, mesoderm dan endoderm) dan terjadi pada minggu ketiga. Setelah didasari akan terjadi diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih kecil dekat eksosellom membentuk endoderm dan yolk salk sedangkan sel-sel yang lebih besar terjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion dan antara yolk salk dan ruang amnion terdapat embrionale plate.
Sel-sel trofoblast mesodermal tumbuh sekitar embrio dan melapisi sebagian dalam trofoblast. Terbentuk korionik membrane yang kelak menjadi korion. Trofoblast menghasilkan hormone human chorionok gonadotropik yang mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh terus dan menghasilkan progesterone sampai plasenta cukup

membuat progesterone sendiri. Hormon ini dapat ditemukan dalam air kencing wanita hamil.
Pertumbuhan embrio terjadi dalam embrional plate yang selanjutnya terdiri atas tiga lapisan yaitu sel ectoderm, mesoderm, dan endoderm: Sementara ruang amnion dan embrio menjadi padat dinamakan body stalk
Tali pusat sendiri berasal dari body stalk, terdapat pembuluh darah sehingga ada yang dinamakan vascular stalk Dari perkembangan ruang amnion dapat dilihat bahwa bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion. Di dalamnya terdapat jaringan lembek, selei Wharton, yang melindungi 2 arteri umbilikus dan 1 vena umbikalis yang berada di tali pusat.
(5)      Masa Embrionik (organogenesis)
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Umumnya denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada minggu ke 16 sistem musculoskeletal sudah matang dan mulai minggu ke 28 janin bisa bernafas. Minggu ke 32 janin mulai dapat menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke 38 badan janin akan mengisi seluruh rongga uterus (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(6)      Perkembangan Bentuk Janin
Periode gestasi janin terdiri pertumbuhan dan pematangan struktur-struktur-struktur yang telah terbentuk pada masa mudigah,
(a)       Gestasi 12 Minggu
Pada akhir minggu ke-12 kehamilan, saat uterus biasanya teraba tepat berada di atas simpisis pubis, maka pajang ubun-ubun sampai bokong janin adalah 6-7 cm. Pusat-pusat oksifasi telah tanpak pada sebagian besar tulang janin, dan jari tangan dan kaki
telah mulai berdiferensiasi. Kulit dan kuku telah tumbuh dan disana-sini muncul bakal rambut, genetalia eksternal telah mulai memperlihatkan tanda-tanda definitive jenis kelamin pria atau wanita. Janin mulai melakukan gerakan spontan.
(b)      Gestasi 16 Minggu
Pada akhir minggu ke-16, pajang ubun-ubun sampai bokong telah mencapai 12 cm dan beratnya 110 gram. Jenis kelamin dapat ditentukan dengan tepat.
(c)       Gestasi 24 Minggu
Pada akhir menggu ke-24, janin memiliki berat sekitar 630 gram. Kulit memperlihatkkan kriput dan khas dan mulai terjadi penimbulan lemak. Kepala masih relatif cukup besar, bulu mata dan alis biasanya sudah cukup dikenali.
(d)      Gestasi 28 Minggu
Pada akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun sampai bokong adalah 25 cm dan berat janin sekitar 1100 gram. Kulit tipis, merah, dan ditutupi oleh verniks kaseosa.
(e)       Gestasi 32 Minggu
Pada akhir minggu ke-32, janin memiliki panjang ubun-ubun sampai bokong sekitar 28 cm dan berat sekitar 1800 gram. Permukaan kulit masih merah dan berkeriput.
(f)       Gestasi 36 Minggu
Pada akhir minggu ke-36, rata-rat panjang ubun-ubun sampai bokong janin adalah 32 cm dan berat badan sekitar 2500 gram. Karena pengendapan lemak subkutis, tubuh menjadi lebih bulat dan gambaran keriput diwajah yang sebelumnya ada menjadi menghilang.
(g)      Gestasi 40 Minggu
Aterm dicapai pada minggu ke-40 dari awitan menstruasi terakhir. Pada waktu ini janin sudah berkembang sempurna. Panjang ubun-ubun sampai bokong janin aterm adalah sekitar 36 cm, dan berat sekitar 3400 gram.
(Williams, 2002).

d)  Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil
Perubahan fisiologi dalam kehamilan
(1)Perubahan pada organ reproduksi
(a)    Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda chadwick, sebagai persiapan persalinan. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(b)   Ovarium
Pada permulaan kehamilan, masih terdapat corpus Luteum sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogendan progesteron yang lambat laun fungsi ini akan diambil alih oleh plasenta. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(c)    Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertropi seperti korpus uteri, inilah yang membuat istmus menjadi panjang dan lebih lunak (tanda Hegar). (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(d)   Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Serviks uteri mengandung lebih banyak jaringan ikat yang banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(e)    Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron. Dibawah pengaruh hormon tersebut terbentuk lemak disekitar alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan membesar dan lebih tegak dan tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Glandula montgomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan areola mammae. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(2)Perubahan pada system lain
(a)    Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia (hemodilusi). Volume darah akan bertambah banyak. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(b)   System respirasi
Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(c)    Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea) akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan berada lebih lama dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada didalam usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah(emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai Morning Sickness. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(d)   Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan lagi. (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(e)    Kulit
Hiperpigmentasi pada kulit dipengarihi oleh Melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. Hormone ini dikeluarkan oleh lobus anterior hipofifis.deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung dikenal sebagai kloasma gravidarum, areola mammae pun menjadi lebih hitam. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan (striae livide). (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
Perubahan Psikologis:
a.       Merasa senang menanti kelahiran bayinya
b.      Merasa kurang percaya diri dengan bentuk tubuh
c.       Gelisah menunggu proses persalinannya normal/tidak bayinya cacat/mati
d.      Khawatir bisa menyusui/tidak
e.       Takut kehilangan perhatian
f.       Gelisah dan takut menjelanh kelahiran
g.      Gangguan Bounding Attachmant

e)   Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(1)Tanda tidak pasti kehamilan
(a)    Amenorea, gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid
(b)   terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan serta perkiraan persalinan.
(c)    Nausea (enek) dan Emesis (muntah). Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan menghilang pada akhir triwulan pertama. Oleh karena sering terjadi pada pagi hari disebut dengan “morning sickness”.
(d)   Ngidam, Ibu hamil sering menginginkan makan makanan dan atau minuman tertentu, terutama pada bulan-bulan pertama kehamilannya.
(e)    Mammae menjadi tegang dan membesar
(f)    Tanda hegar
(g)   Tanda chadwick
(h)   Tanda piscaseck, uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan pembasaran tersebut
(i)     Tanda braxton hicks, bila uterus dirangsang maka akan mudah berkontraksi
(j)     Adanya Human Chorionik Gonadotropin pada kehamilan muda di tes melalui air kencing pertama pagi hari

(2)Tanda pasti kehamilan
(a)    Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
(b)   Dapat didengar denyut jantung janin
(c)    Dapat dirasakan gerakan janin
(d)   Dengan sinar rontgent tampak kerangka janin
(e)    Dengan USG dapat diketahui adanya kantong janin.


f)    Diferensial Diagnosa (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
(1)   Pseudosiesis, Terdapat amenorhee, perut membesar tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Hal ini terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.
(2)   Kistoma Ovarii, Mungkin ada amenorhee, perut penderita makin besar tetapi uterusnya sebesar biasa.
(3)   Mioma uteri, Dapat terjadi amenorhee, perut makin besar uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata, akan tetapi tanda-tanda kehamilan seperti Braxton Hicks dan reaksi kehamilan negatif.
(4)   Menopause, Terdapat amenorhee, umur wanita kira-kira di atas 43 tahun, uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.

g)   Penatalaksanaan Pelayanan Antenatal
Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2002).
Pelayanan atau asuhan antanatal merupakan cara untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2002)
(1)   Tujuan asuhan antenatal adalah:
(a)    Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
(b)   Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
(c)    Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
(d)   Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
(e)    Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
(f)    Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Abdul Bari Saifudin, 2002).

(2)   Minimal dilakukan empat kali kunjungan selama periode antenatal (Abdul Bari Saifudin, 2002):
(a)    Satu kali kunjungan selama trimester pertama
(b)   Satu kali kunjungan selama trimester kedua
(c)    Dua kali kunjungan selama trimester ketiga
(3)   Pelayanan asuhan standar minimal ”8TSN” 
(a)    Timbang BB dan ukur TB
(b)   Ukur Tekanan darah
(c)    Ukur tinggi fundus uteri
(d)   Tentukan presentasi janin dan DJJ
(e)    Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama hamil
(f)    Tes lab
(g)   Temu wicara
(h)   Tatalaksana kasus
(i)     Screening status Imunisasi
(j)     Nilai status gizi
(4)   Pemberian tablet Zat Besi (Abdul Bari Saifudin, 2002)
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.
(5)   Imunisasi TT (Abdul Bari Saifudin, 2002)


Tabel jadwal pemberian imunisasi TT
Antigen
Interval
(selang waktu minimal)
Lama perlindungan
          % perlindungan
TT1
Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun*
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun/seumur
Hidup
99
Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus Neonatorum).

Cara menentukan taksiran persalinan :
1.         Menentukan tanggal perkiraan partus, dengan rumus Naegele , yaitu hari + 7, bulan – 3, tahun + 1.
2.         Jika HPHT lupa, menggunakan patokan gerakan janin primigravida dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu, multigravida pada kehamilan 16 minggu. Dapat pula sebagai pegangan dipakai perasaan nausea yang biasanya hilang pada kehamilan 12 – 14 minggu.
3.         Penentuan  umur kehamilan dengan ultrasonografi.



Pemeriksaan Obstetrik

Gambar: Palpasi abdomen

  
Gambar   Leopold I
untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah,  tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat didalam fundus
Hasil : jika kepala teraba benda bulat dan keras, jika Bokong teraba tidak bulat dan lunak
Gambar:  Leopold II
untuk menetukan bagian yang ada di  samping uterus, menetukan letak.
Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus yang lain.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.      
Gambar: Leopold III
menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.
Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah kanan ibu dengan empat jari lainnya disebelah kiri ibu sambil meraba bagian bawah tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.

Gambar: leopold IV
menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam panggul.
          Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
Cara menentukan umur kehamilan :
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold)  :

Gambar  Pemeriksaan Fundus Uteri untuk Menentukan Usia Kehamilan

Tabel  Menentukan umur kehamilan dengan Mc.Donald
Umur kehamilan
TFU
Keterangan
8 mgg
Blm teraba
Sebesar telur bebek
12 mgg
3 jari atas simfisis
Sebesar telur angsa
16 mgg
½ pusat – simfisis
Sebesar kepala bayi
20 mgg
3 jari bawah pusat
-
24 mgg
Sepusat
-
28 mgg
3 jr ats pusat
-
32 mgg
½ pusat – Px
-
36 mgg
1 jr di bwh Px
Kepala masih berada di atas pintu panggul.
40 mgg
3 jr bwh Px
Fundus uteri turun kembali, karena kepala janin masuk ke rongga panggul.


Tabel  Umur kehamilan dan Tinggi Fundus Uteri
Usia kehamilan
TFU(cm)
12 minggu
-
16 minggu
-
20 minggu
20 cm (±2cm)
22-27 minggu
UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu
28 cm (±2cm)
29-35 minggu
UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu
36 cm (±2cm)


Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan :
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.  (Hanifa Wiknjosastro, 2002).
Cara menghitung denyut jantung janin :
Auskultasi :
Dengan stetoskop Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18 – 20 minggu. Dengan dopler dapat terdengar sejak usia kehamilan 12 minggu.
DJJ = satu menit penuh.

Cara menghitung Denyut Jantung Janin (Manuaba, 2006)
Dihitung pada ( 5 detik pertama + 5 detik ketiga + 5 detik kelima) X4
Jumlah denyut jantung normal antara 120 -  160 denyut permenit
Pemeriksaan hemoglobin :
Pemeriksaan Hb dilakukan 2 kali selama kehamilan, pada trimester pertama dan pada kehamilan 30 minggu, karena pada usia 30 minggu terjadi puncak hemodilusi. Ibu dikatakan anemia ringan Hb < 11 gr%, dan anemia berat < 8 gr%. Dilakukan juga pemeriksaan golongan darah, protein dan kadar glukosa pada urine. Untuk saat ini anemia dalam kehamilan di Indonesia ditetapkan dengan kadar Hb < 11 gr% pada trimester I dan III atau Hb < 10,5 gr% pada trimester. Anjuran program nasional Indonesia adalah pemberian 60 mg/hari elemental besi dan 50 mg asam folat untuk profilaksis anemia. Program Depkes memberikan 90 tablet besi selama 3 bulan. (Pengurus IBI, 2006).


Pertambahan berat badan selama hamil :
(1)      Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
- Payudara                                           : 0,5 kg
- Fat/lemak                                          : 3,5 kg
- Plasenta                                             : 0,6 kg
- Fetus                                                 : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid)        : 0,6 kg
- Pembesaran uterus                            : 0,9 kg
- Penambahan darah                            : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler                           : 1,5 kg
Total                                                   : 12,5 kg
(obstetri williams, 2005)
(2)      Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan
dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan buah-buahan. (Hanifa Wiknjosastro, 2005)


Asuhan Kebidanan (Helen Varney, 2007)
1.      Pengkajian data
Pada langkah ini dikomunikasikan semua informasi yang akurat dan semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan proses interpretasi yang benar atau yang tidak pada tahap selanjutnya, dalam pendekatan ini harus komperhensif meliputi data subjektif, ojektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi klien yang sebenarnya.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan  cara :
-          Anamnesis dan observasi langsung: berbicara dengan ibu, menyatakan pertanyaan – pertanyaan mengenai kondisi ibu dan mencatat riwayatnya, mengamati prilaku ibu dan apakah ibu terlihat sehat atau sakit, merasa aman atau nyeri.
-          Pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
-          Pemeriksaan penunjang  : pemeriksaan laboraturium, USG, Rontgen, dan sebagainya
-          Catatan medic

2.      Diagnosa / Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga kita dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa tetapi membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang di alami wanita yang diindentifikasi oleh bidan sesuai hasil pengkajian.
Terdapat 10 diagnosa kehamilan, yaitu :
1.      Hamil/tidak
2.      Primi/multi
3.      Usia kehamilan
4.      Tunggal/ganda
5.      Hidup/mati
6.      Intra/ekstra uteri
7.      Letak janin/presentasi janin
8.      K/u ibu dan janin
9.      Kesan panggul
10.  Penyerta/penyulit

3.      Diagnosa Potensial
Pada langkah ini bidan melakukan identifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa  / masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan melakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa / masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan kebidanan yang aman contoh : seorang wanita dengan pembesaran uterus yang berlebihan. Bidan harus mempertimbangkan kemungkinan penyebab pembesaran perut yang berlebihan tersebut misalnya polihidramnion, besar pada kehamilan, ibu dengan diabetes kehamilan atau kehamilan kembar.
Kemudian bidan harus melakukan perencanaan untuk antisipasinya dan bersiap-siap terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan post partum yang disebabkan oleh atonia uteri karena pembesaran uterus yang berlebihan. Pada bayi besar bidan sebaiknya juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya distosia dan juga kebutuhan resusitasi.
Persiapan yang sederhana adalah dengan anamnese dan mengkaji riwayat kehamilan pada setiap kunjungan ulang, pemeriksaan laboraturium terhadap simptomatik terhadap bakteri dan segera memberi pengobatan jika terjadi infeksi saluran kencing.
Pada langkah ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi.
4.      Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota TIM kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pasien.
Langkah ke empat mencerminkan kesinambungan dari proses menejemen kebidanan. Jadi menejemen kebidanan bukan hanya selama asuhan primer perodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus misal pada masa persalinan.
Pada langkah ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam menejemen asuhan klien.
Dalam melakukan tindakan harus segera sesuai dengan prioritas masalah / kebutuhan yang dihadapi klien. Setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi masalah atau diagnosa potensial pada langkah sebelumnya bidan juga harus mampu merumuskan tindakan segera yang harus dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang dilakukan secara mandiri, secara kolaborasi atau bersifat rujukan.
5.      Menyusun Rencana Tindakan
Pada langkah ini dilakukan rencana asuhan  yang menyeluruh ditentukan oleh langkah- langkah sebelumnya langkah ini merupakan kelanjutan dari menejemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
6.      Pelaksanaan Rencana Tindakan
Pada langkah ini, rencana-rencana tindakan yang telah disusun kemudian dilaksanakan. Pelaksanaan rencana tersebut secara tepat waktu dan aman. Hal ini akan menghindarkan terjadinya penyulit dan memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang mereka butuhkan.
7.      Evaluasi
Penatalaksanaan yang telah dikerjakan kemudian dievaluasi untuk menilai keefektivitasnya. Apakah rencana tindakan yang disusun  telah dilaksanakan berhasil dan membawa perubahan pada ibu. Evaluasi dapat dilaksanakan pada akkhir pemeriksaan atau pada awal pemerikasaan yang mana sebelumnya telah diberikan asuhan untuk mengkaji apakah asuhan yang diberikan sebelumyna berhasil atau tidak.


BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “H
DENGAN  KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER I
 DI PUSKESMAS KARANG TALIWANG

Hari/ tanggal                    : Selasa 7 Februari 2012
Waktu                              : Pukul 11.15 wita
Tempat                             : Puskesmas Karang Taliwang
A.    LANGKAH I : PENGKAJIAN DATA 

      SUBYEKTIF
1.         Identitas / Biodata
  Istri                                                                Suami
Nama klien    :   Ny “H”                       Nama Suami             : Tn “P
Umur             :   25 thn                         Umur                         : 29 thn
Suku/Bangsa  :   Sasak                          Suku                          : Sasak
Agama           :   Islam                          Agama                       : Islam             
Pendidikan    :   SMA                          Pendidikan                 : SMA
Pekerjaan       :   Tidak Bekerja             Pekerjaan                   : Wiraswasta
Alamat           :  Kebon Duren              Alamat                      : Kebon Duren

2.      Keluhan utama : Ibu hamil 3 bulan datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kahamilannya.
3.      Riwayat Menstruasi
a.       Menarche          : 13 tahun
b.      Siklus                : 28 hari, teratur.
c.       Lama                 : 6-7 hari
d.      Flour albus        : Tidak ada
e.       Dismenorea       : Tidak ada
f.       Keluhan             : Tidak ada
4.      Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Hamil ke
UK
Tempat persalinan
Penolong persalinan
Jenis persalinan
Riwayat penyulit
BBL
JK
Umur
Ket
H
P
N

ini


-
  

  -

-

-

-
-
-
-
-
-
-

5.      Riwayat kehamilan sekarang
a.       Hamil ke                                  : I
b.      Umur kehamilan                      : 3 bulan
c.       HPHT                                      : 16-11-2011               
d.      ANC                                       Belum pernah
e.       Imunisasi TT                           : -
f.       Obat yang dikonsumsi            : Tidak ada
g.      Gerakan janin                          : Belum ada
h.      Keluhan umum                        : Tidak ada
i.        Tanda-tanda bahaya/ penyulit : Tidak ada
j.        Kekhawatiran khusus               :  Tidak ada

6.      Riwayat kesehatan/ penyakit yang pernah diderita dahulu dan sekarang
a.       Masalah kardiovaskular             : Tidak pernah
b.      Hipertensi                                   : Tidak pernah
c.       Diabetes                                     : Tidak pernah
d.      Malaria                                       : Tidak pernah
e.       Penyakit kelamin HIV/AIDS    : Belum dilakukan tes Lab.
f.       Hepatitis                                     : Belum dilakukan tes Lab.
g.      Campak                                      : Tidak pernah
h.      Tuberkulosis                               : Tidak pernah
i.        Anemia berat                              : Tidak pernah
j.        Penyakit ginjal                           : Tidak pernah
k.      Gangguan mental                       : Tidak pernah
l.        Penyakit asthma                         : Tidak pernah
m.    Riwayat kembar                         :  tidak pernah

7.      Riwayat Biopsikososial Ekonomi
a.       Status perkawinan                               : Nikah 1 kali sah, lamanya 1 thn
b.      Respon ibu dan keluarga                     : Ibu dan keluarga bahagia dengan kehamilannya ini.
c.       Dukungan keluarga                             : Keluarga sangat mendukung  dengan membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
d.      Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
e.       Tempat dan petugas yang diinginkan untuk persalinan : Puskesmas ditolong oleh bidan.
f.       Rencana KB                                        :  Belum direncanakan
g.      Pola hidup sehat                                  : Ibu mengatakan tidak merokok,  suami juga tidak  perokok, ibu tidak pernah minum-minuman keras, dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
h.      Beban kerja/ aktifitas sehari-hari  : Ibu mengerjakan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
i.        Nutrisi (Sebelum dan selama hamil)
Makan
Sebelum hamil
Sesudah hamil
Porsi
1 piring
½- 1 piring
Komposisi
Nasi, lauk-pauk, sayur, buah jika ada
Nasi, lauk-pauk, sayur, buah jika ada
Frekuensi
2-3 kali sehari
3-4 kali sehari
Penyulit
Tidak ada
Tidak ada



Minum
Sebelum hamil
Sesudah hamil
Porsi
1 gelas
1 gelas
Komposisi
Air putih
Air putih
Frekuensi
5-6 kali sehari
6-7 kali sehari
Minuman pantangan
Tidak ada
Tidak ada

j.         Eliminasi
BAB
Sebelum hamil
Selama hamil
Frekuensi
1 kali sehari
1 kali sehari
Konsistensi
Padat-lunak
Padat- lunak
Warna
Kuning
Coklat
Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
BAK
Sebelum hamil
Sesudah hamil
Frekuensi
4-5 kali sehari
5-6 kali sehari
Warna
Kuning, jernih
Kuning, jernih
Keluhan
Tidak ada
Tidak ada

k.      Personal Hygine
keterangan
Sebelum hamil
Sesudah hamil
Mandi
2 kali sehari
2 kali sehari
Gosok gigi
2 kali sehari
2 kali sehari
Cuci rambut
2 kali seminggu
2 kali seminggu

l.        Istirahat dan Tidur
keterangan
Sebelum hamil
Selama hamil
Siang
± 2 jam
± 2 jam
Malam
± 7-8 jam
± 7-8 jam
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada

( O ) OBJEKTIF

(1)   Pemeriksaan Umum
1.      Keadaan umum                    : Baik
2.      Kesadaran                            : Composmentis
3.      Emosi                                   : Stabil
4.      TB                                        : 155 cm
5.      BB                                        : 37 kg
6.      BB sebelum hamil                : 36 kg
7.      LILA                                    : 25 cm­.
8.      Tanda-tanda vital
ü  Tekanan darah                :110/70 mmHg
ü  Nadi                               : 80 x/mnt
ü  Suhu (axila)                    : 36,5˚ C
ü  Respirasi                         : 22x/mnt

(2)   Pemeriksaan fisik
1.      Kepala dan leher
a.       Kepala dan rambut
Bersih, warna hitam, tidak ada lesi, distribusi merata, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
b.      Muka
      Simetris, tidak pucat, tidak ada odema,tidak terdapat chloasma gravidarum.
c.       Mata
      Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus.
d.      Mulut dan gigi
      Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, mulut bersih, gigi tidak ada caries, tidak berlubang, gusi  tidak berdarah.


e.       leher
      Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid,t idak ada bendungan vena jugolaris.
2.      Payudara
Inspeksi  : Simetris, hiperpigmentasi pada areola, tidak ada hypervaskularisasi, puting susu menonjol, tidak ada luka/ lesi, tidak ada retraksi atau dimpling, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada benjolan/ masa, tidak ada nyeri tekan.
(3)    Abdomen
Inspeksi   : Tidak ada bekas luka operasi, terlihat linea Alba
                     Palpasi     
         Leopold I   : TFU 3 jari atas symfisis
              
(4)   Extremitas
-          Atas
Pucat pada kuku jari   : Tidak ada
Oedema                       : Tidak ada     
-          Bawah
Pucat pada kuku jari   : Tidak ada
Varises                                    : Tidak ada
Oedema                       : Tidak ada
Reflek patela               : +/+

(5)    Pemeriksaan Penunjang tgl 07-02-2012
      PP test          : (+)
      HB               : 11,2 gr %
      Prot              : (-)
      Red              : (-)
      GD               : O

LANGKAH II : IDENTIFIKASI MASALAH

A.    Diagnosa : G1P0A0H0, hamil 12 minggu keadaan umum ibu baik.
   Dasar
ü  subyektif
-          Ibu mengatakan ini hamil pertama .
-          Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.
-          Ibu mengatakan hamil 3 bulan
ü  Objektif
-    K/u ibu baik, Tekanan darah :110/70 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, Suhu : 36,5˚ C, Respirasi: 22 x/mnt
-    TFU     : 3 jari atas symfisis
-    Pemeriksaan penunjang
PP test             : (+)
                           HB                  : 11,2 gr %
                           Prot                 : (-)
                           Red                 : (-)
                           GD                  : O

LANGKAH III : IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
           
Tidak ada

LANGKAH IV : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN  TINDAKAN SEGERA

Mandiri           : tidak ada
Kolaborasi       : tidak ada
Rujukan           : tidak  ada






LANGKAH V : RENCANA ASUHAN MENYELURUH
1.      Beri tahu ibu hasil pemeriksaan
2.      Beri tahu ibu tentang nutrisi pada ibu hamil
3.      Beri tahu ibu tentang Personal hygiene
4.      Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan Trimester I
5.      Berikan ibu imunisasi TT1
6.      Jadwalkan kunjungan ulang


LANGKAH VI : PELAKSANAAN

Tanggal          : 7 Februari 2012
Waktu                        : 11.15 wita
1.      Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan kehamilannya baik, TD: 110/ 70 mmHg, TFU 3 jari atas symfisis.
2.      Menjelaskan  pada ibu tentang kebutuhan gizi seimbang pada ibu hamil seperti ikan laut, sayur, buah, kacang-kacangan, susu jika ada dll. serta menganjurkan ibu untuk menambah porsi maupun frekuensi makan agar kebutuhan nutrisi ibu dan bayi terpenuhi
3.      Menjelaskan pada ibu tentang perrsonal hygiene yaitu menjaga kebersihan vagina agar tetap bersih dan tidak mudah terkena penyakit kelamin.
4.      menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan Trimester I yaitu perdarahan, mules, sakit kepala yang hebat, muntah terus menerus dan berlebihan.
5.      Memberikan ibu Imunisasi TT1 untuk mencegah penyakit tetanus.
6.      menjadwalkan kunjungan ulang 1 bulan berikutnya pada tanggal 7 maret 2012.



LANGKAH VII : EVALUASI
tanggal                              : 7 Februari 2012
waktu                               : 11.15 wita
1.    Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2.    Ibu mengatakan telah mengerti tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil
3.    Ibu mengatakan telah mengerti tentang menjaga kebersihan personal hygiennya
4.    Ibu mengatakan telah mengerti tentang bahaya pada kehamilan Trimester I
5.    Ibu telah menerima Imunisasi TT1
6.    ibu mengetahui jadwal kunjungan ulang




















BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “H” G1P0A0H0 UK 12 minggu dengan kehamilan normal dan membandingkan antara teori dan kasus yang ada dilapangan pada pengkajian tidak didapatkan beberapa keluhan utama yang dialami Ny “H”. Pada interpretasi data antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan dan sesuai dengan managemen. Pada intervensi data juga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena petugas sudah memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
Pada implementasi antara teori dan kasus yang ada, tidak terdapat kesenjangan karena semua yang diintervensikan dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan klien berdasarkan intervensi dan rasional yang telah dibuat karena klien kooperatif.
Pada evaluasi antara teori dan kasus yang ada tidak terdapat kesenjangan yaitu dalam evaluasi ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.



 




 







BAB V

PENUTUP


4.1  Kesimpulan
a.       Dari hasil pengkajian data dan interpretasi data kasus Ny “H” dengan kehamilan normal Trimester I tidak ditemukan adanya masalah.
b.      Rencana dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil Ny “H” dengan kehamilan normal trimester I yaitu memberikan konseling tentang nutrisi dan tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester I.
c.       Hasil evaluasi tindakan terhadap Ny “H” adalah seluruh diagnose, kebutuhan dan rencana asuhan yang ada telah tercapai dan hampir seluruhnya dapat dipenuhi dengan baik.
4.2  Saran
a.       untuk petugas kesehatan
saya berharap kepada para tenaga medis untuk lebih memperhatikan pelaksanaan ANC dan dapat bekerja sesuai dengan protap yang ada sehingga hasil dari pelayanan yang diberikan akan lebih baik.
b.      untuk masyarakat
saya berharap masyarakat lebih menegrti tentang melakukan ANC selama kehamilan untuk deteksi dini komplikasi yang terjadi pada ibu hamil.



 DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F. Gari. 2005. William Obstetrik. Jakarta: EGC.

Depkes RI,: 2008


Manuaba, Gede Bagus Ida, Dr., Prof., 2003. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. IGC: Jakarta.

Obstetri dan ginekologi, FK Padjajaran Bandung,1990

Poedji, H.2005.Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan.YPBSP:Jakarta

Prawiharjo, sarwono. 2009.Ilmu Kebidanan.PT.Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo:Jakarta

Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri.EGC:Jakarta

Saifuddin, Abdullah. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Perawatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.

Varney Helen,dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. IGC: Jakarta.

Wiknjosastro H.2007.Ilmu Kebidanan.YBPSP:Jakarta.




















 
 


DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................ iii
Daftar Isi.......................................................................................................... iv    
BAB I PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang............................................................................... 1
1.2      Tujuan............................................................................................ 1
1.3      Manfaat.......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1      Pengertian Masa Nifas................................................................... 3
2.2      Konsep Manajemen Kebidanan.................................................... 15
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1     Pengkajian Data............................................................................ 19
3.2     Interprestasi Data Dasar................................................................ 25
3.3     Identifikasi maslah/diagnosa Potensial......................................... 25
3.4     Identifikasi Kebutuhan Segera...................................................... 25
3.5     Rencana Asuhan Menyeluruh....................................................... 26
3.6     Pelaksanaan Asuhan ..................................................................... 26
3.7     Evaluasi......................................................................................... 27
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 28
BAB V PENUTUP
4.1  Kesimpulan................................................................................ 29
4.2  Saran.......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA



iv