BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan berumah tangga
salah satu yang paling ditakutkan adalah ketidak suburan atau infertilitas yang
sering dikaitkan dengan kemandulan pada salah satu pasangan. Bagi wanita,
ketidaksuburan atau infertilitas disebabkan karena gagalnya pelepasan sel telur
atau indung telur tidak dapat menghasilkan sel telur yang matang. Dengan
demikian tidak terjadi ovulasi sehingga sel telur tidak masuk ke saluran telur
yang menyebabkan tidak dapat terjadi pembuahan. Kondisi ini disebut sebagai ovulation disorder. Penyebab lainnya adalah tertutupnya atau
tersumbatnya tuba falopi atau saluran telur. Atau adanya endometriosis atau sering dikenal sebagai kista yaitu tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim. Sedangkan bagi pria,
ketidaksuburan sering disebabkan karena tidak adanya produksi sperma pada
kantung sperma. Jikapun ada produksi sperma, namun jumlahnya sangat sedikit
sehingga ketika masuk ke vagina, tidak ada sperma yang berhasil membuahi sel
telur.
B.
Rumusan masalah
1.
Pengertian
infertilitas
2.
Tanda-tanda
infertilitas
3.
Pemeriksaan
infertilitas
4.
Penatalaksanaan
infertilitas
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui infertilitas
2.
Untuk
mengetahui tanda-tanda infertilitas
3.
Untuk
mengetahui pemeriksaan infertilitas
4.
Untuk
mengetahui penatalaksanaan infertilitas
D.
Manfaat
Dapat mengetahui apa itu infertilitas, tanda-tanda infertilitas,
pemeriksaan infertilitas, dan penatalaksanaan infertilitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Infertilitas
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan
melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu menghamilinya. Infertilitas adalah
pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak. Infertilitas
sendiri ada dua macam, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
Pasangan dengan infertilitas primer tidak bisa hamil sedangkan infertilitas
sekunder adalah sulit untuk hamil setelah sudah pernah sekali hamil dan
melahirkan secara normal sebelumnya.
Infertilitas idiopatik / tak terjelaskan yaitu setelah pemeriksaan
lengkap kedua pasangan dinyatakan normal, dan ditangani selama 2 tahun ttidak
juga berhasil hamil. Ovulasi yaitu pecahnya folikel yang matang disertai dengan
lepasnya ovum keluar dari permukaan folikel. Fertilisasi In Vitro ( FIV ) yaitu
usaha fertilisasi yang dilakukan diluar tubuh, dalam cawan biakkan, suasana
mendekati alamiah. Jika berhasil mencapai stadium morula, hasil fertilisasi
ditanduralihkan ke endometrium rongga uterus diistilahkan dengan bayi tabung.
Tandir Alih Gamet Intra Tuba ( TAGIT ) yaitu mempertemukan sel benih ( gamet )
yaitu ovum dan sperma dengan cara menyemprotkan campuran sel benih memakai
kanul tuba ke dalam bagian ampulla.
Infertilitas di bagi menjadi dua, yaitu infertilitas disengaja dan
infertilitas tidak di sengaja. Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan
suami istri menggunakan alat kontrasepsi baik alami, dengan alat maupun
kontrasepsi mantap. Infertilitas tidak disengaja : sebab-sebab pada suami :
gangguan spermatogenesis ( aspermia, hypospermia, necrospermia ) misalnya
karena kelainan atau penyakit testis, kelainan endokrin. Kelainan mekanis
sehingga sperma tidak dapat dikeluarkan ke dalam puncak vagina seperti
impotensi, ejaculatio praecox, penutupan ductus deferens, hypospadia, phymosis.
Kemandulan yang disebabkan oleh pihak pria ± 35%-40%. Sebab-sebab pada istri :
gangguan ovulasi misalnya karena kalainan ovarium atau gangguan hormonal. Kelainan mekanis yang
menghalangi pembuahan seperti kelainan tuba, endometriosis, stenosis canalis
cervicalis atau hymen, flour albus. Kemandulan disebabkan istri adalah 40-50%,
pada 10-20 sebabnya tidak jelas.
Kejadian Kasus Infertilitas
- Secara umum, di dunia diperkirakan 1 dari 7 pasangan bermasalah dalam hal kehamilan.
- Di Indonesia, angka kejadian perempuan infertil 15% pada usia 30-34 tahun, meningkat 30 % pada usia 35-39 tahun dan 64 % pada usia 40-44 tahun.
- Berdasar survei kesehatan rumah tangga tahun 1996, diperkirakan ada 3,5 juta pasangan (7 juta orang) yang infertil. Mereka disebut infertil karena belum hamil setelah setahun menikah. Kini, para ahli memastikan angka infertilitas telah meningkat mencapai 15-20 persen dari sekitar 50 juta pasangan di Indonesia.
- Penyebab infertilitas sebanyak 40% berasal dari pria, 40% dari wanita, 10% dari pria dan wanita, dan 10% tidak diketahui.
Penyebab Infertilitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi
infertilitas, antara lain:
- Umur.
- Lama infertilitas.
- Emosi.
- Lingkungan.
- Hubungan seksual.
- Kondisi sosial dan ekonomi.
- Kondisi reproduksi wanita, meliputi cervix, uterus, dan sel telur.
- Kondisi reproduksi pria, yaitu kualitas sperma dan seksualitas.
- Penyebab lain.
Pada Wanita
• Gangguan organ reproduksi
1.
Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina
yang akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi
sperma ke vagina
2.
Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon
esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di
serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi
pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga
sperma tidak dapat masuk ke rahim
3.
Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh
malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi
uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan
fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang
4.
Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang
mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan
sperma tidak dapat bertemu
• Gangguan ovulasi
Gangguan
ovulasi ini dapat terjadi karena ketidak seimbangan hormonal seperti adanya
hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap
ovulasi. Hambatan ini dapatterjadi karena adanya tumor kranial, stress, dan
penggunaan obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hipothalamus dan
hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormon ini, maka folicle
mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gengguan ovulasi.
• Kegagalan implantasi
Wanita
dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam mempersiapkan
endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada
endometrium tidak berlangsung baik. Akiatnya fetus tidak dapat berkembang dan
terjadilah abortus.
• Endometriosis
• Abrasi genetis
• Faktor immunologis
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda
dari ibu, maka tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing.
Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
• Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap
rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada
seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi
kesuburan.
Pada Pria
Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria
yaitu :
·
Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
·
Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde,
hipospadia
·
Abnormalitas ereksi
·
Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan
komposisi kimiawi
·
Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan
jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital
·
Lingkungan; Radiasi,
B.
Tanda-tanda infertilitas
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
kemandulan yaitu kondisi medis di
masa lalu atau masa kini, faktor gaya hidup yang tidak sehat, dan bisa juga
karena faktor keturunan. Gejala dan tanda-tanda kemandulan ini bisa
diketahui secara fisik, tapi untuk mendiagnosa secara pasti, harus dilakukan
pengujian medis oleh dokter.
7 hal untuk mengetahui
tanda-tanda terjadinya kemandulan :
1.
Kenali
tanda-tanda kesuburan wanita
Wanita
usia subur biasanya memiliki tanda-tanda saat mengalami ovulasi setiap
bulannya. Ovulasi terjadi ketika telur dilepaskan dari indung telur menuju tuba
fallopi untuk dibuahi sel sperma. Pada saat ovulasi terjadi peningkatan lendir
serviks, peningkatan suhu tubuh dan rasa nyeri atau sakit di perut. Wanita yang
subur bisa dilihat dari tanda-tanda ketika dia mengalami ovulasi setiap bulan,
tapi perlu diketahui kurangnya tanda-tanda ovulasi tidak selalu menunjukkan
bahwa wanita tersebut mandul.
2.
Mengetahui
siklus menstruasi
Jika
anda seorang wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, maka
kemungkinan hormon yang diproduksi tubuh anda kurang. Bisa jadi ada
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Jika ketidakteraturan siklus
menstruasi anda hanya sesekali mungkin bukan sesuatu yang serius, tapi jika
terus menerus tidak teratur maka kemungkinan anda mengalami kemandulan.
3.
Jalani
tes penyakit menular seksual
Beberapa
penyakit menular seksual (PMS)
menyebabkan kemandulan. Pada wanita penyakit seksual tersebut menyebabkan
radang panggul yang menyebabkan terjadinya kemandulan. Pada pria, gonore adalah
salah satu penyakit kelamin yang jika tidak diobati akan menyebabkan
kemandulan.
4.
Ketahui
faktor gaya hidup penyebab kemandulan
Terlalu
gemuk atau terlalu kurus menyebabkan kemandulan. Merokok dan minum alkohol juga
memberi kontribusi membuat anda tidak subur. Pada pria, stres dan rasa cemas
berlebihan menyebabkan kualitas sperma sangat buruk dan menyebabkan kemandulan.
5.
Mengetahui
efek samping obat yang dikonsumsi
Obat-obatan
tertentu yang dikonsumsi secara rutin dapat menyebabkan efek samping bagi
tubuh, salah satunya adalah menyebabkan kemandulan. Contohnya, obat untuk
menyembuhkan tekanan darah. Selain itu, pengobatan medis di masa kecil seperti
kemoterapi untuk menyembuhkan kanker juga dapat menyebabkan kemandulan saat
dewasa.
6.
Mengetahui
kondisi tertentu penyebab kemandulan
Beberapa
penyakit seperti sindrom Cushing menyebabkan masalah cystic fibrosis dan
kesuburan pada pria. Kondisi genetik juga berkontribusi menyebabkan kemandulan.
7.
Lakukan
tes medis
Barangkali
anda anda tidak tahu dengan pasti apakah anda subur atau mandul, jadi hal
terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan melakukan tes medis. Tes medis
untuk mengetahui tingkat kesuburan dilakukan pada pihak pria dan wanita. Pada
pria, dilakukan analisis sperma di
laboratorium tertentu untuk mengetahui kualitas sperma.
Sementara pengujian kesuburan pada wanita lebih kompleks yang meliputi cek
darah untuk mengetahui kadar hormon, tes USG panggul untuk mencari fibroid
rahim dan memeriksa serviks dan uterus jika ada kelainan. Pemeriksaan tuba
fallopi juga dilakukan untuk melihat apakah ada masalah yang menyebabkan
kemandulan
C.
Pemeriksaan Infertilitas
Adapun syarat-syarat sebelum
dilakukan pemeriksaan adalah:
Istri dengan usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12
bulan. Istri dengan usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama
kali datang. Istri pasangan infertil dengan usia 36-40 tahun dilakukan pemeriksaan bila belum
mendapatanak dari perkawinan ini. Pemeriksaan infertil
tidak dilakukan pada pasangan yang mengidap penyakit.
Pemeriksaan Umum
1.
Anamnesa, terdiri dari
pengumpulan data dari pasangan suami istri secara umum dan khusus.
2.
Pemeriksaan fisik umum,
pemeriksaan fisik umum meliputi tanda vital ( tekanan darah, nadi, suhu dan
pernapasan ).
3.
Pemeriksaan laboratorium
dasar, pemeriksaan laboratorium dasar secara rutin meliputi darah lengkap, urin
lengkap, fungsi hepar dan ginjal serta gula darah.
4.
Pemeriksaan penunjang,
pemeriksaan penunjang seperti rontgen dan USG.
Pemeriksaan khusus
1.
Pemeriksaan ovulasi
Pemeriksaan
ovulasi dapat diketahui dengan berbagai pemeriksaan diantaranya :
a.
Penatalaksanaan suhu basal,
kenaikan suhu basal setelah selesai ovulasi dipengaruhi oleh hormon progesteron
b.
Pemeriksaan vaginal smear,
pengaruh progesteron menimbulkan sitologi pada sel-sel superfisial
c.
Pemeriksaan lendir serviks,
hormon progesteron menyebabkan perubahan
lendir servik menjadi kental
d.
Pemeriksaan endometrium
e.
Pemeriksaan endometrium,
hormonestrogen, ICSH dan pregnandiol
Gangguan
ovulasi disebabkan :
a.
Faktor susunan saraf pusat,
misal tumor, disfungsi, hypothalamus, psikogen
b.
Faktor intermediate, misal
gizi, penyakit kronis, penyakit metabolis
c.
Faktor ovarial, misal tumor,
disfungsi, turner syndrome
Terapi :
Sesuai dengann etiologi, bila
terdapat difungsi kelenjar hipofise dengan memberikan pil oral yang mengandung
estrogen dan progesteron, substitusi terapi ( pemberian FSH dan LH ) serta
pemberian clomiphen untuk merangsang hipofise membuat FSH dan LH. Selain
clomiphen dapat diberikan bromokriptin yang diberikan pada wanita anovulatoir
dengan hiperprolaktinemia atau dengan pemberian Human menopausal gonadotropin /
Human chorionic gonadotropin untuk wanita yang tidak mampu menghasilkan hormon
gonadotropin endogen yang adekuat.
2.
Pemeriksaan sperma
Pemeriksaan sperma dinilai
atas jumlah spermatozoa, bentuk dari pergerakannya. Sperma ditampung /
diperiksa adalh sperma yang keluar dari pasangan suami istri yanng tidak
melakukan coitus selama 3 hari. Pemeriksaan sperma dilakukan 1 jam setelah
sperma keluar. Ejakulat normal volume 2-5cc, jumlah spermatozoa 100-120 juta
per cc, pergerakan 60% masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan, bentuk
abnormal 25%. Spermatozoa pria fertil 60
juta per cc atau lebih, subfertil 20-60 juta per cc, steril 20 juta per cc atau
kurang. Sebab-sebab kemandulan pada pria adalah masalah gizi, kelainan
metabolis, keracunan, disfungsi hipofise, kelainan traktus genetalis ( vas
deferens ).
3.
Pemeriksaan lendir cervik
Keadaan dan sifat lendir yang
mempengaruhi keadaan spermatozoa adalah
a.
Kentalnya lendir serviks,
lendir serviks yang mudah dilalui spermatozoa adalah lendir yang cair
b.
pH lendir serviks, pH lendir
serviks ± 9 dan bersifat alkalis
c.
enzim proteolitik
d.
kuman-kuman dalam lendir
seviks dapat membunuh spermatozoa.
Baik tidaknya lendir serviks
dapat siperiksa dengan
a.
sims huhner test ( pos coital
tes ) dilakuakn disekitar ovulasi. Pemeriksaan ini menandakan bahwa teknik
coitus baik, lendir serviks normal, estrogen ovarial cukup ataupun sperma cukup
baik.
b.
Kurzrork miller test, dilkukan
bila hasil pemeriksaan sim huhner test kurang baik dan dilakukan pada
pertengahan siklus.
Terapi yang diberikan adalah
pemberian hormon estrogen ataupun antibiotika bila terdapat infeksi.
4.
Pemeriksaan tuba
Untuk mengetahui keadaan tuba
dapat dilakukan :
a.
Pertubasi ( insuflasi = rubin
test ), pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan Co2 ke dalam cavum uteri
b.
Hysterosalpingografi,
pemeriksaan ini dapat mengetahui bentuk cavum uteri, bentuk liang tuba bila
terdapat sumbatan
c.
Kaldoskopi, cara ini dapat
digunakan untuk melihat keadaan tuba donavarium
d.
Laparoskopi, cara ini dapat
melihat keadaan genetalia interna dan sekitarnya
5.
Pemeriksaan endometrium
Pada saat haid hari pertama
atau saat terjadi stadium sekresi dilakukan mikrokuretase. Jika pada stadium
sekresi tidak ditemukan, maka endometrium tidak bereaksi terhadap progesteron,
produksi progesteron kurang.
Terapi yang diberikan adalah
pemberian hormon progesteron dan antibiotika bila terjadi infeksi.
D.
Penatalaksanaan Infertilitas
Ada
beberapa jenis perawatan untuk masalah kesuburan baik untuk pria maupun wanita.
Selain bayi tabung, perawatan-perawatan berikut juga telah melalui serangkaian
proses penelitian dan angka keberhasilannya cukup memuaskan bagi pasangan yang
memiliki masalah kesuburan.
Namun
sebelum menggunakan salah satu metode perawatan masalah kesuburan, sebaiknya
membuat riset mendalam terlebih dahulu dan berdiskusi baik kepada para ahli
medis maupun kepada pemimpin agama. Beberapa kelompok agama menganggap beberapa
jenis metode bayi tabung maupun inseminasi buatan termasuk melanggar hukum
agama. Hal ini khususnya jika pembuahan atau pengembangan bayi dilakukan bukan
di rahim ibu yang memberikan sel telur ataupun bukan menggunakan sperma yang
berasal dari suami sendiri. Dengan kata lain, bagi beberapa kelompok agama,
jika melibatkan pihak ketiga baik sebagai donor maupun media pembuahan yang
bukan suami atau istri sah, itu sudah dianggap melanggar hukum agama. Karena
itu masalah memilih perawatan ini adalah keputusan pribadi setiap pasangan dan
perlu didiskusikan secara mendalam.
Beberapa
jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau infertilitas yang
memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi diantaranya yaitu :
a.
Bayi tabung
Salah satu metode untuk
mengatasi ketidaksuburan atau infertilitas adalah dengan bayi tabung. Bayi tabung pertama kali berhasil dilakukan terhadap seorang bayi
perempuan bernama Louise Joy Brown di Inggris pada tanggal 25 Juli 1978.
Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium ibu lalu disatukan
dengan sperma ayah dalam sebuah medium cair di gelas laboratorium. Lalu sel
telur dibuahi di laboratorium. Setelah sel telur dibuahi, sekitar dua setengah
hari kemudian, sel telur telah terbagi menjadi delapan sel yang sangat kecil.
Kemudian dimasukkan ke dalam uterus atau rahim ibu untuk berkembang secara
normal menjadi bayi. Sejak saat itu, berbagai terapi dan teknologi dikembangkan
untuk mengatasi masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.
b.
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau artificial insemination (sering
disingkat sebagai AI) dilakukan dengan memasukkan cairan semen yang
mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanpa melalui
hubungan seks atau bukan secara alami. Cairan semen yang mengandung sperma
diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke dalam
rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya dokter akan
menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi
atau perawatan jenis lainnya.
c.
GIFT ( Gamete Intrafallopian
Transfer )
GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete
Intrafallopian Transfer merupakan teknik
yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya untuk menciptakan
kehamilan. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau
indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah
dibersihkan. Dengan menggunakan alat yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan
tersebut dimasukkan ke dalam tuba falopi atau tabung falopi wanita melalui
irisan kecil di bagian perut melalui operasi laparoskopik. Sehingga diharapkan
langsung terjadi pembuahan dan kehamilan.
d.
IVF ( In Vitro Fertilization )
IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel telur wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan
di luar tubuh wanita. Lalu setelah terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah
berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks.
e.
ZIFT ( Zygote Intrafallopian
Transfer )
ZIFT atau Zygote Intrafallopian Transfer merupakan teknik pemindahan zigotatau
sel telur yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel
telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya. Kemudian
setelah sel telur dibuahi, dimasukkan kembali ke tuba falopi atau tabung falopi
melalui pembedahan di bagian perut dengan operasi laparoskopik. Teknik ini
merupakan kombinasi antara teknik IVF dan GIFT.
f.
ICSI (
Intracytoplasmic Sperm Injection )
ICSI atau Intracytoplasmic
Sperm Injection dilakukan dengan memasukkan sebuah sel sperma
langsung ke sel telur. Dengan teknik ini, sel sperma yang kurang aktif maupun
tidak matang dapat digunakan untuk membuahi sel telur.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Infertilitas adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.
Infertilitas primer yaitu jika istri belum berhasil hamil walaupun bersenggama
teratur dan di hadapkan kepada kemungkinan kehamilan selam 12 bulan
berturut-turut. Infertilitas sekunder yaitu jika istri pernah hamil, tetapi
tidak berhasil hamil lagi walaupun bersenggama teratur dan di hadapkan kepada
kemungkinan kahamilan selam 12 bulan berturut-turut. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
kemandulan yaitu kondisi medis di masa lalu
atau masa kini, faktor gaya hidup yang tidak sehat, dan bisa juga karena faktor
keturunan. Gejala dan tanda-tanda kemandulan ini bisa diketahui secara fisik,
tapi untuk mendiagnosa secara pasti, harus dilakukan pengujian medis oleh
dokter. Adapun
syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan adalah:
Istri dengan usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12
bulan. Istri dengan usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama
kali datang. Istri pasangan infertil dengan usia 36-40 tahun dilakukan pemeriksaan bila belum
mendapat anak dari perkawinan ini. Pemeriksaan infertil
tidak dilakukan pada pasangan yang mengidap penyakit. Beberapa jenis teknik
perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau infertilitas yanng memiliki tingkat
keberhasilan cukup tinggi diantaranya yaitu bayi tabung, inseminasi buatan,
GIFT, IVF, ZIFT, ICSI.
B.
Saran
Untuk
pasangan invertil sebaiknya mengubah teknik hubungan seksual dengan
memperhatikan masa subur, kemudian mengkonsumsi makanan yang meningkatkan
kesuburan, menghitung minggu masa subur, dan membiasakan pola hidup sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nugroho,taufan.2010.
Buku Ajar Ginekologi.Nuha Medika:Yogyakarta
Ginekologi.FK.Universitas
Padjajaran Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar