ISI SURVEI SINGKAT DI BAYAR!! http://www.indosurvei.com/exostan

Senin, 30 Juni 2014

Menentukan Diagnosa


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Diagnosa kehamilan sangat penting dilakukan oleh seorang bidan atau tenaga kesehatan lainnya, untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada masa kehamilan. Diagnosa kehamilan ini juga sangat berguna bagi ibu hamil, karena dengan mengetahui diagnosa kehamilannya, ibu hamil akan lebih baik lagi dalam menjaga kehamilannnya dan dengan diagnosa kehamilan ini bisa meminimalkan resiko buruk yang terjadi pada kehamilan.

B.     Tujuan
Untuk Mengetahui apa saja yang dilakukan dalam diagnosa kehamilan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Menetapkan Normalitas Kehamilan
1.      Membuat kesimpulan dari seluruh hasil temuan
2.      Berdasarkan data dasar ( subjektif dan objektif ) yang mengacu pada kondisi yang fisiologis dalam kehamilan
3.      Dituntut pemahaman mengenai perubahan anatomi fisiologi ibu hamil, serta adaptasi psikologis ibu hamil disetiap trimester
Diagnosa kehamilan ditegakkan berdasarkan atas ada atau tidaknya tanda-tanda kehamilan. Tanda kehamilan ditentukan dengan melakukan anemnesa (tanya jawab), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labolatorium.
Tanda pasti kehamilan
  1. Gerakan janin yang dapat dilihat / dirasa / diraba, juga bagian – bagian janin
  2. Denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetoskop monoral Laennec
b. Dicatat dan didengar alat Doppler
c. Dicatat dengan feto Elektro Kardiogram
d. Dilihat pada Ultrasonografi ( USG )
  1. Terlihat tulang – tulang janin dalam foto roentgen
Tanda tidak pasti kehamilan
1.      Amenorhea ( tidak dapat haid )
Mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir ( HT ), menentukan taksiran tanggal persalinan ( TTP ) menurut rumus Naegle :
TTP = HT + 7 , bulan HT – 3 dan tahun + 1
2.       Mual dan muntah
Biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama, sering terjadi di pagi hari sehingga disebut morning sickness, bila mual dan muntah berlebihan / terlalu sering disebut hiperemesis gravidarum


3.      Mengidam
Sering meminta makanan maupun minuman tertentu terutama pada bulan – bulan triwulan pertama
4.      Tidak tahan suatu bau – bauan
5.      Pingsan
6.      Tidak ada selera makan ( Anoreksia ) terutama pada triwulan pertama
7.      Lelah ( Fatigue )
8.      Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri karena pengaruh hormon estrogen dan     progesteron
9.      Miksi sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim
10.  Konstipasi karena tonus – tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormone steroid
11.  Pigmentasi kulit karena pengaruh hormone Kortikosteroid Plasenta
Chloasma Gravidarum, areola mammae yang melebar dan menghitam, leher ada hiperpigmentasi dan dinding perut (Linea Nigra / Gricea )
12.  Epulis : hipertropi dari papil gusi
13.  Pemekaran vena ( varises ) pada kaki, betis dan vulva biasanya pada triwulan akhir
Tanda – tanda kemungkinan hamil
1.      Perut membesar
2.      Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari rahim
3.      Tanda Hegar
Ditemukan pada kehamilan 6 – 12 minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain
4.      Tanda Chadwick
Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru – biruan
5.      Tanda Piscaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya terletak di sebelah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris
6.      Kontraksi – kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang ( Braxton Hicks )
7.      Teraba Ballotement
8.      Reaksi kehamilan positif

CONTOH DIAGNOSA
1.      GIP0A0H0 UK 12 Minggu T H IU Baik Dengan Hiperemesis Gravidarum
2.      G2P1A0H1 UK 38 Minggu T H IU Presentasi Kepala Ku Ibu Dan Janin Baik TBJ Dan PEB
3.      G3P2A0H2 UK 20 Minggu T H IU KU Ibu Dan Janin Tidak Baik Dengan Eklampsia
4.      G4P3A0H3 UK 18 Minggu T H IU Ku Ibu Dan Janin Baik Dengan Anemia Ringan
5.      G5P4A0H4 UK 25 Minggu T H IU KU Ibu Dan Janin Tidak Baik Dengan Hipertensi

B.     Membedakan Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Dengan Komplikasi Kehamilan
1.      Mengkaji dari keluhan yang dirasakan pasien melalui anamnesis yang efektif dan komunikatif. Perlu adanya hubungan interpersonal yang baik terlebih dahulu dengan pasien sehingga pasien dapat dengan nyaman menyampaikan apa yang dirasakan dengan terbuka.
2.      Dikuatkan dengan pemeriksaan fisik, terutama yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan oleh pasien untuk lebih dipertajam .
3.      Pengambilan kesimpulan yang tidak tepat dapat berakibat fatal karena jika ada penyulit atau komplikasi yang seharusnya segera dilakukan tindakan tidak terdeteksi dapat meningkatkan AKI dan secara tidak langsung bidan berperan dalam meningkatkan AKI tersebut.
Mual/muntah
Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:
  • Perubahan hormonal (peningkatan kadar HCG, estrogen/progesterone, gula darah rendah)
  • Kelebihan asam gastric/asam klorida
  • Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesterone meningkat)
  • Perubahan dalam metabolisme
  • Pembesaran uterus
  • Faktor emosional yang labil
  • Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamin”)

Cara meringankan/mencegah
  • Hindari bau atau faktor penyebab
  • Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam
  • Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi
  • Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah) sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi
  • Duduk tegak setiap kali selesai makan
  • Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang
  • Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan
  • Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba
  • Hindari menggosok gigi setelah makan
  • Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan kepala agak ditinggikan
  • Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah

Tanda-tanda bahaya
  • Pertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai
  • Kehilangan BB yang sidnifikan
  • Malnutrisi
  • Hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama kehamilan)
  • Dehidrasi
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Pastikan tidak ada appendicitis dan pancreatitis
Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang berlebihan)
  • Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat persalinan
  • Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh :
ü  Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya  menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi
ü  Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering menghindari makan
Pengobatan
Gunakan pencuci mulut astringent, permen karet, permen yang keras
Fatique (kelelahan) selama trimester I
  • Penyebab tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan
  • Efek dari fatique yaitu meningkatnya intensitas respon psikologi wanita selama waktu ini
Cara meringankan atau mencegah
  • Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
  • Dorong ibu untuk sering beristirahat
  • Aktivitas sedang dan nutrisi yang baik dapat emngurangi kelelahan
Tanda-tanda bahaya
  • Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)
  • Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas sehari-hari
  • Tanda dan gejala depresi
  • Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis
Pica (ngidam makanan)
  • Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa yang bisa mengurangi mual dan muntah
  • Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang lebih merangsang
  • Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup bergizi dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik


Leucorrhea
  • Peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen
  • Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus
Cara meringankan
  • Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
  • Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat daya serapnya
  • Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon
Tanda bahaya
  • Jika sangat banyak,/ berbau menyengat/ warna kuning/ abu-abu (servicitis, vaginitis)
  • Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
  • Perdarahan pervagina (abruption plasenta, placenta previa, lesi pada servix/ vagina, bloody show)
Nocturia (sering BAK)
  • Trimester I
Peningkatan berat fundus uterus, denganmelembutkan isthmus (tanda hegar) menyebabkan meningkatnya antefleksi membesarnya uterus, yang emnekan langsung kandung kemih
  • Trimester III
Terjadi lebih sering pada primigravida (ibu yang baru pertama kali hamil). Bagian terbawah janin menurun ke pelvic dan menyebabkan tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan membuat wanita merasa perlu BAK
Cara meringankan
·         Penjelasan mengenai terjadinya
·         Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
·         Perbanyak minum pada siang hari
·         Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
·         Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kpoi, teh, cola dengan kafein dll
Tanda bahaya
Wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran kemih dan pyelonephritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami perubahan
Chloasma gravidarum
  • Terjadi pada trimester II
  • Kecenderungan genetic peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesteron dapat merangsang hormone melanogenic
Pencegahan
  • Hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan
  • Gunakan bahan pelindung non-alergis
Edema dependen
  • Terjadi pada trimester II dan III
  • Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
  • Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
  • Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
  • Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/ pada vena kava inferior ketika berbaring
Cara meringankan atau mencegah
  • Hindari posisi berbaring terlentang
  • Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan
  • Angkat kaki ketika duduk/istirahat
  • Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
  • Lakukan senam secara teratur
Tanda bahaya
  • Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta hipertensi (waspada preeklampsi/eklampsia
Kram kaki
  • Biasanya terjadi setelah kehamilan 24 minggu
  • Dasar fisiologis penyebab masih belum jelas
  • Bisa terjadi karena :
ü  Kekurangan asupan kalsium
ü  Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
ü  Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah
Cara meringankan
  • Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornay tinggi) dan cari yang high calcium
  • Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena kram
  • Gunakan penghangat untuk otot
Tanda bahaya
  • Tanda-tanda thrombophlebitis superficial/ trombosis vena yang dalam
Insomnia
  • Terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan
  • Disebabkan oleh :
o perasaan gelisah, khawatir atau pun bahagia
o ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus, pergerakan janin, bangun di tengah malam karena nocturia, dyspnea, heartburn, sakit otot, stress dan cemas
Cara meringankan
  • Gunakan teknik relaksasi
  • Mandi air hangat, minum-minuman hangat (susu, the dengan susu) sebelum pergi tidur
  • Melakukan aktivitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur

Tanda bahaya
  • Keletihan yang berlebihan
  • Tanda-tanda depresi
Konstipasi
  • Terjadi pada trimester II dan III
  • Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat
  • Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
  • Penyerapan air dari kolon meningkat
  • Efek samping penggunaan suplemen zat besi
Cara meringankan
  • Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti: buah/juice prem, minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
  • Istirahat cukup
  • Senam/exercise
  • Membiasakan BAB secara teratur
  • BAB segera setelah ada dorongan
Tanda bahaya
  • Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
  • Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)
Heart burn (panas dalam perut)
  • Mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan
  • Heart burn istilah lain untuk regurgitasi/refluks
  • Kandungan asam gastric (asam klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik. Keasaman menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak.
Penyebab:
  • Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah progesterone
  • Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang kemungkinan karena meningkatnya progesteron dan tekanan uterus
  • Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh pembesaran uterus


Cara meringankan
  • Makan porsi kecil tapi sering
  • Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/ makanan yang berbumbu merangsang
  • Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi gastric)
  • Hindari berbaring setelah makan
  • Hindari minuman selain air putih saat makan
  • Kunyah permen karet
  • Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik
Tanda bahaya
  • Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
  • Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema patologis pada trimester III (preeklampsia)
  • Nyeri perut yang hebat (abruption placenta, persalinan prematur, appendicitis)

Perut kembung
  • Terjadi pada trimester II dan III
  • Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkab terjabdinay perlambatan waktu pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot polos dan penekanan uterus pada usus besar
Cara meringankan
  • Hindari makanan yang mengandung gas
  • Mengunyah makanan secara sempurna
  • Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur
  • Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dada ditempelkan ke lantai) hal ini dapat membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar
Sakit kepala
  • Biasa terjadi pada trimester II dan III
  • Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan
  • Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah
Cara meringankan
  • Teknik relaksasi
  • Memassase leher dan otot bahu
  • Penggunaan kompres panas/es pada leher
  • Istirahat
  • Mandi air hangat
Tanda bahaya
  • Bila bertambah berat atau berlanjut
  • Jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria (preeklampsi)
  • Jika ada migraine
  • Penglihatan berkurang atau kabur
Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)
  • Terjadi selama kehamilan
  • Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan sirkulasi, pelvic/vagina kongesti
  • Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran abdomen/masuknya bagian terbawah janin ke dalam pelvic
  • Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin
Cara mengurangi
  • Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh pembesaran abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
  • Diskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar wanita tidak khawatir berlebihan
  • Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk kepuasan seksual masing-masing


CONTOH DIAGNOSA
NO
KETIDAKNYAMANAN
DIAGNOSA
KOMPLIKASI
DIAGNOSA
1.
Mual muntah
Emeresis gravidarum
Mual muntah berlebihan
Hiperemesis gravidarum
2.
kelelahan
fatique
Konjungtiva mata pucat
anemia
3.
Peningkatan lendir vagina
leucorrhea
Peningkatan lendir sangat banyak, berbau dan berwarna
vaginitis
4.
Sering BAK
nocturia
Infeksi saluran kemih
pyelonephritis
5.
Peningkatan kadar sodium
Edema dependen
Bengkak pada muka dan tangan dengan proteinuria serta hipertensi
Preeklampsia/ eklampsia
6.
sembelit
konstipasi
Nyeri hebat pada abdomen
appendicitis
7.
Panas dalam perut
Heart burn
Nyeri perut yang hebat
Placenta abruption




C.    Mengidentifikasi Tanda Dan Gejala Penyimpangan Dari Keadaan Normal
Tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan adanya keadaan-keadaan yang tidak normal dari ibu atau bayi yang dikandung yang mengindikasikan adanya bahaya dan terwujud dalam respon anatomis maupun fisiologis. Bila ada tanda bahaya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit.
Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal. Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui, mengenali dan mengidentifikasi gejala penyimpanan yang terjadi pada setiap kehamilan.
      Berikut contoh tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal :
1.      Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas kesehatan untuk membedakan hipertensi kronis dengan preeklampsia. Gejala dan tanda lain dari preeklampsia :
·         Hiperrefleksia (iritabilitas susunan saraf pusat)
·         Sakit kepala atau sefalgia (frontal atau oksipital)
·         Gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, silau atau berkunang-kunang
·         Nyeri epigastrik
·         Oliguria
·         Tekanan darah siitolik 20-30 mmhg dan diastolik 10-20 mmhg diatas normal
·         Proteinuria (diatas positif 3)
·         Edema menyeluruh


2.      Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan atau usia kehamilan dibawah  20 minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10-20 % kehamilan akan berakhir dengan keguguran yang pada umumnya (60-80%) disebabkan oleh kelainan kromosom yang ditemui pada spermatozoa ataupun ovum. Penyebab yang sama dan menimbulkan gejala perdarahan pada kehamilan muda dan ukuran pembesaran uterus yang diatas normal, pada umumnya disebabkan oleh mola hidatidosa. Perdarahan pada kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umumnya disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkait dengan luas plasenta dan kondisi segmen bawah rahim yang menjadi tempat implementasi plasenta tersebut. Pada plasenta yang tipis dan menutupi sebagian jalan lahir, maka umumnya terjadi perdarahan bercak berulang dan apabila segmen bawah rahim terbentuk disertai dengan sedikit penurunan bagian terbawah janin, maka perdarahan mulai meningkat hingga tingkatan yang dapat membahayakan keselamatan ibu. Plasenta yang tebal menutupi seluruh jalan lahir dapat menimbulkan pendarahan hebat tanpa didahului oleh perdarahan bercak atau berulang sebelumnya.
Berikut cara mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal :
1.      Melalui anamnesis dengan teknik yang efektif
2.      Bidan menguasai teori mengenai kehamilan yang normal dan tidak normal (tanda,gejala,pemeriksaan).
Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal kehamilan ini bertujuan untuk menafsirkan, menyimpulkan dan menangani indikasi dari gejala penyimpangan tersebut secara sempurna sehingga kesakitan atau kematian ibu dan bayi dapat dicegah.
D.    Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar
1.       Kunjungan ini dimaksudkan untuk memnuhi kebutuhan pasien untuk belajar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehamilannya.
2.      Bidan harus aktif dalam mengajukan pertanyaan yang dapat menggiring kepada kesimpulan mengenai apa yang harus disampaikan kepada pasien, sehingga penyuluhan ( KIE ) yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhaan pasien.
Edukasi kesehatan bagi ibu hamil
Tidak semua ibu hamil dan keluarganya mendapati bimbingan konseling kesehatan yang memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama tentang kehamilan dan upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat dan berkwalitas. Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya termasuk rencana persalinan (dimana, penolong, dana, pendamping dsb) dan cara merawat bayi. Beberapa informasi tersebut adalah :
E.     Nutrisi yang adekuat
F.      Perawatan payudara
G.    Perawatan gigi
H.    Kebersihan tubuh dan pakaian



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
A.    Menetapkan Normalitas Kehamilan
1.      Membuat kesimpulan dari seluruh hasil temuan
2.      Berdasarkan data dasar ( subjektif dan objektif ) yang mengacu pada kondisi yang fisiologis dalam kehamilan
3.      Dituntut pemahaman mengenai perubahan anatomi fisiologi ibu hamil, serta adaptasi psikologis ibu hamil disetiap trimester
B.     Membedakan Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Dengan Komplikasi Kehamilan
C.     Mengkaji dari keluhan yang dirasakan pasien melalui anamnesis yang efektif dan komunikatif. Perlu adanya hubungan interpersonal yang baik terlebih dahulu dengan pasien sehingga pasien dapat dengan nyaman menyampaikan apa yang dirasakan dengan terbuka.
D.    Dikuatkan dengan pemeriksaan fisik, terutama yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan oleh pasien untuk lebih dipertajam .
E.     Pengambilan kesimpulan yang tidak tepat dapat berakibat fatal karena jika ada penyulit atau komplikasi yang seharusnya segera dilakukan tindakan tidak terdeteksi dapat meningkatkan AKI dan secara tidak langsung bidan berperan dalam meningkatkan AKI tersebut.

C.    Mengidentifikasi Tanda Dan Gejala Penyimpangan Dari Keadaan Normal
Tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan adanya keadaan-keadaan yang tidak normal dari ibu atau bayi yang dikandung yang mengindikasikan adanya bahaya dan terwujud dalam respon anatomis maupun fisiologis. Bila ada tanda bahaya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit
Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal. Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui, mengenali dan mengidentifikasi gejala penyimpanan yang terjadi pada setiap kehamilan.

D.    Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar
1.      Kunjungan ini dimaksudkan untuk memnuhi kebutuhan pasien untuk belajar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehamilannya.
2.      Bidan harus aktif dalam mengajukan pertanyaan yang dapat menggiring kepada kesimpulan mengenai apa yang harus disampaikan kepada pasien, sehingga penyuluhan ( KIE ) yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhaan pasien.




DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, sarwono. 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT Bina pustaka
Manuaba,  IBG. 1998. Ilmu kebidanan Penyakit kandungan. Jakarta : EGC.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obsetri : Obsetri Fisiologi,Obsetri Patologi. Jakarta : EGC
Sulistyo, ari. 2010. Asuhan kebidanan. Jakarta : salemba medica





Tidak ada komentar: